Bekam
March 18, 2011 Leave a comment
Imam Bukhari meriwayatkan dari Sa’id bin Zubair dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda:
“Penyembuhan terjadi dengan tiga cara, yaitu minum madu, berbekam, dan terapi besi panas. Aku melarang umatku menggunakan besi panas.”
Rasulullah lebih menyukai madu daripada laksatif dan berbekam daripada penusukan urat darah (akupunktur). Sebagian orang mengatakan bahwa jika bekam tidak ampuh, maka jalan terakhir adalah kayy. Rasululullah menyebutkan kayy sebagai metode pengobatan ketika resistensi terhadap obat sangat kuat sehingga tidak efektif. “Aku melarang umatku mengecap dengan besi panas,” atau dalam riwayat lain, “Saya tidak suka dicap dengan besi panas,’ yang menunjukkan bahwa kayy seharusnya ditunda sampai benar-benar diperlukan. Pengobatan dengan besi ini panas ini tidak boleh menjadi pilihan pertama, sebab kepedihan yang ditimbulkannya luar biasa.
Ibnu Majah meriwayatkan dalam Sunannya dari hadits Jabir bin Al Mughalis dan ini adalah hadits lemah dari Katsir bin Salim bahwa Rasulullullah bersabda, “Pada malam Isra’ setiap kelompok malaikat yang kulalui berkata, “Wahai Muhammad perintahkanlah umatmu untuk berbekam.”
Dalam shahih Bukhari Muslim dari Thawus dari Ibnu ‘Abbas diriwayatkan bahwa Rasulullah pernah berbekam dan membayar tukang bekam. Dalam itu juga disebutkan Humaid Ath-Thawil dari Anas bahwa Abu Thayyibah membekam Rasulullah dan dia dibayar dua sa’ (setakar) kurma. Beliau juga memerintahkan para majikan untuk mengurangi pajak Abu Thayyibah (karena ia seorang budak dan harus membayar kepada mereka). Rasulullah kemudian bersabda, “Pengobatan terbaik bagi kamu adalah bekam.”
Tirmidzi dalam kitab Jami’-nya meriwayatkan dari ‘Abbad bin Manshur bahwa ia berkata, “Saya pernah mendengar Ikrimah meriwayatkan bahwa Ibnu ‘Abbas mempunyai tiga orang budak yang pandai berbekam. Dua diantaranya biasa menerima upah dari keluarga beliau ketika membekam. Sedang di antaranya biasa membantu beliau dan keluarga beliau dengan kepandaiannya membekam.” Ibnu ‘Abbas pernah berkata bahwa Nabi bersabda, “Orang yang paling baik adalah tukang bekam , karena ia mengeluarkan darah, meringankan otot kaku, dan mempertajam pandangan orang yang dibekam.’ Rasululullah pada saat mi’raj setiap kali melewati sekelompok malaikat mereka berkata, “Hendaklah engkau membiasakan diri melakukan bekam”. Ibnu Abbas menambahkan, “Waktu terbaik untuk bekam adalah tanggal tujuh belas, Sembilan belas, dan dua puluh satu.’ Rasululullah bersabda, “Sesungguhnya pengobatan terbaik bagi kalian adalah sauuth, ladud, bekam dan jalan kaki.’
Penerapan berbekam atau menusuk pembuluh darah tergantung pada waktu, daerah dan usia serta kondisi pasien. Sebagai contoh berbekam lebih bermanfaat daripada cuci darah pada daerah panas, cuaca panas, dan organ-organ bertemperamen panas yang memiliki darah mendekati matang. Darah berbahaya dan mendekati matang berkumpul di dekat kulit. Berbekam mengeluarkan darah kotor secara lebih efisien dibandingkan cuci darah. Itulah sebabnya membekam anak-anak dan orang yang tak tahan dicuci darah akan lebih bermanfaat.
Para dokter menyatakan bahwa berbekam yang dilaksanakan di daerah-daerah panas lebih baik daripada cuci darah. Pelaksanaannya lebih diutamakan pada pertengahan atau akhir bulan, terutama pada seperempat akhir bulan. Pada awal bulan, darah telah teriritasi, mengandung materi-materi kotor yang perlu dibekam. Pada akhir bulan, darah tidak lancer mengalir. Pada pertengahan bulan dan seperempat akhir bulan, darah mengalir secara teratur dan puncak produksinya.
Pengarang Al Qanuun menyatakan, “Berbekam tidak baik pada awal bulan karena beragam kondisi tubuh tidak bergerak secara teratur dan tidak baik dilakukan pada akhir bulan karena kondisi telah menurun. Berbekam diutamakan pada pertengahan bulan ketika zat-zat (dari keadaan atau kondisi tubuh) terakumulasi dan menjadi bergerak.”
Hadits bahwa Rasulullah bersabda, “Berbekam adalah pengobatan terbaik kalian”* ditujukan kepada penduduk Hijaz dan penduduk daerah-daerah panas. Kondisi darah mereka baik dan bersirkulasi lebih dekat ke permukaan kulit, sementara pori-pori kulit membuka lebar dan kekuatan mereka melemah (maksudnya pada musim panas). Cuci darah biasanya mempunyai manfaat khusus. Sebagai contoh, penusukan pembuluh darah basilik (pembuluh darah besar yang terbentang di sisi dalam dari lengan atas) bermanfaat menyembuhkan panas lever, limpa, dan beragam penyakit yang disebabkan oleh darah di dua organ ini. Penusukan ini juga bermanfaat mengatasi radang paru-paru, juga bermanfaat untuk usus dan ginjal serta berbagai penyakit darah mulai dari lutut hingga pinggul.
Penusukan pembuluh darah pada kelopak mata dapat menyembuhkan berbagai penyakit tubuh (yang berkaitan dengan darah atau bila terjadi darah kotor pada tubuh). Penusukan pembuluh darah punggung dapat menyembuhkan penyakit di kepala dan leher akibat jumlah darah berlebihan atau darah kotor. Penusukan pembuluh darah leher dapat menyembuhkan penyakit-penyakit limpa, asma, ronga dada dan sakit dahi.
Membekam punggung bagian atas dapat menyembuhkan penyakit bahu dan tenggorokan. Membekam dua pembuluh darah leher dapat menyembuhkan penyakit kepala, wajah, gigi, telinga, hidung dan tenggorokan jika penyakit ini disebabkan oleh kelebihan darah, darah yang kotor atau keduanya.
Anas r. a. berkata, “Rasulullah biasa berbekam pada dua pembuluh leher dan bagian atas punggung.” Dalam Shahih Bukhari Muslim diriwayatkan bahwa saat ihram (untuk haji atau umrah) rasulullah membekam kepalanya karena sakit. Dalam kitab sunan Ibnu Majah diriwayatkan bahwa jibril turun kepada nabi dan membekam beliau pada dua pembuluh leher dan punggung bagian atas. Abu Daud meriwayatkan bahwa Jabir ra. Meriwayatkan bahwa Rasulullah biasa membekam pangkal pahanya karena kelemahan tubuh yang beliau derita.
Para dokter berbeda pendapat mengenai berbekam pada rongga tengkuk yang disebut titik qamahdhuwah. Abu Nu’aim menyebutkan dalam kitabnya Ath-thibun Nabawi sebuah hadits marfu’, “Gunakanlah bekam pada rongga tengkuk karena ia dapat menyembuhkan lima penyakit, salah satunya lepra.’ Dalam hadits lain disebutkan dapat menyembuhkan tujuh puluh dua macam penyakit.
Sebagian dokter menyetujui bekam di rongga tengkuk. Mereka mengatakan bahwa berbekam dapat menyembuhkan rabun tonjolan bola mata yang abnormal, kelayuan alis dan kelopak mata serta melawan sebangsa kudis di kelopak mata. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa ketika Ahmad bin Hanbal membekam rongga tengkuknya, ia melakukannya di kedua sisi tengkuk, bukan di rongga tengkuknya.
Pengarang kitab Al Qaanuun tidak menyukai berbekam pada rongga tengkuk dengan alasan, “Membekam rongga tengkuk dapat menimbulkan sifat pelupa sebagaimana disabdakan Nabi Muhammad. Karena bagian belakang otak merupakan lokasi kekuatan memori dan membekamnya dapat menganggu kekuatan memori itu.” Sebagian orang mengatakan bahwa hadits tersebut tidak shahih. Meskipun hadits tersebut shahih, menurut mereka berbekam dapt melemahkan otak jika dilakukan tanpa kebutuhan yang membenarkannya. Jika dibenarkan membekam rongga tengkuk secara medis dan agama dapat menyembuhkan tekanan darah di rongga tersebut. Riwayat riwayat yang shahih telah menyatakan bahwa rasaulullah biasaa berbekam sebanyak yang diperlukan.
Membekam dagu dapat menyembuhkan sakit gigi, penyakit wajah dan infeksi tenggorokan jika dilakukan pada waktu yang tepat. Membekam bawah dagu juga membersihkan kepala dan rahang. Membekam bagian atas kaki dapat menggantikan penusukan urat savena, yakni vena pada tumit. Jenis berbekam ini juga dapat menyembuhkan borok yang menyerang paha dan kaki, gangguan menstruasi, dan iritasi kulit pada testis.
Membekam bagian bawah dada dapat menyembuhkan jerawat serta sakit kudis dipaha, encok, wasir, penyakit gajah dan gatal di punggung.